KUDUS, Update 24 Jam - Dipastikan atlet balap motor Kudus mundur dari keikutsertaannya di ajang PORPROV 2023 yang akan digelar 5-11 Agustus 2023 mendatang. Hal itu pun menjadi perbincangan hangat yang ditujukan kepada KONI Kudus.
Kepada awak media, Ketua Federasi Olahraga Balap Motor (FOBM)
Kudus, Christian Rahadiyanto membenarkan atas isu di KONI tersebut.
“Memang benar pada hari Rabu (26/07/2023) kemarin tepatnya
pukul 09.30 WIB saya dipangil di kantor Kejaksaan untuk diminta keterangan atas
kasus KONI. Semua laporan keuangan sudah saya laporkan dengan rinci tanpa ada
rekayasa, baik secara tertulis maupun lesan,” ujarnya, Kamis (27/07/2023).
Cabang olahraga balap motor (FOBM) di tahun 2022 untuk lolos
peserta PORPROV hanya dapat kucuran dana Rp 50.000.000. Menurutnya dana
tersebut tidak mencukupi, justru nombok.
“Ibaratnya kami itu sampai berdarah-darah memperjuangkan
lolos menjadi peserta PORPROV balap motor demi nama Kabupaten Kudus. Bahkan
kami rela merogoh kocek pribadi demi lolos untuk menjadi peserta PORPROV 2022.
Jelas kami merugi, lalu apa yang mau saya korupsi?” tambahnya.
Berharap di tahun 2023 FOBM mendapat kucuran dana yang layak
karena sudah lolos ke PORPROV dengan prestasi dan kualitas atlet yang bisa diandalkan.
“Maka sebagai Ketua, saya ajukan dana sebesar Rp 150.000.000
untuk 4 atlet kebutuhan 2 motor. Karena kelas yang dilombakan ada 4 kelas baik
perorangan maupun beregu. Tapi apa? Naif. Kembali kami dapat dana Rp
50.000.000,” terang Christian.
“Adalah konyol, bila saya meneruskan peserta PORPROV, saya
tidak mau mati berdiri dan berdarah-darah lagi. Dan saya sudah berkoordinasi
dengan jajaran pengurus juga dengan atlet kita. Disepakati untuk mengundurkan
diri keikutsertaan kami dalam PORPROV balap motor, dan saya selaku Ketua sudah
menyampaikan ke jajaran Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Tengah,” tegasnya.
Sementara itu, dihubungi via telpon, atlet balap motor Tomy
Richard Orlando membenarkan atas mundurnya sebagai peserta PORPROV 2023.
“Saya tidak mau jika ini dipaksakan. Karena saya tidak mau
hubungan baik antara saya dan Ketua menjadi retak hanya karena masalah dana,”
ujarnya.
Richard mengatakan dirinya akan keluar dari atlet balap motor
di Kudus atas petunjuk orang tuanya. Karena, dirinya sudah ikut menjadi warga
Kudus kurang lebih selama 3 tahun demi membela Kudus.
“Saya ada kontrak dengan Ketua lama Haji Somad. Tapi apa daya
anggarannya memang tidak memungkinkan (mencukupi, red). Dan saya kasihan kepada
Ketua baru Christian Rahadiyanto. Perjuanganya sudah luar biasa untuk mengkader
atlet khususnya balap motor,” teerang Richard. (Red)
Social Header