MAGELANG, narone.update24jam.id - Awalnya hanya suka, kemudian Yoke Erika (37) iseng menangkarkan anggrek di rumahnya Jalan Irian No. 41 Panca Arga 3, Mertoyudan, Kabupaten Magelang pada tahun 2016. Kemudian pada tahun 2018 keisengan itu berlanjut ditekuninya lebih serius.
Demikian dituturkan Erika saat ditemui di Bhayangkara Expo di halaman GOR Samapta Kota Magelang, dan menceritakan usahanya membudidayakan anggrek, Minggu (25/06/2023). Dia menyebutkan alasan menekuni hobi itu, antara lain bunga anggrek lebih tahan lama dibanding bunga lain yang cepat layu.
“Selain itu, anggrek memiliki pangsa pasar dengan harga yang stabil. Berbeda dengan tanaman hias yang tiba-tiba booming, kemudian surut dengan cepat dan kurang laku. Harga anggrek ini stabil dan menjanjikan,” sebutnya, Sabtu (24/06/2023).
Erika membudidayakan anggrek spesies dan hibrid di rumahnya dengan bibit dari Thailand dan dari laboratorium. Erika mengaku kini difasilitasi laboratorium dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang melalui UPT Taman Anggrek.
“Sehingga kami bisa mempelajari berbagai anggrek terutama untuk seedling (bibit) maupun menyilangkan anggrek,” terangnya.
Ibu dua anak ini mengaku bila saat ini kendala dalam budidaya anggrek, karena hanya memiliki satu green house. Padahal paling tidak minimal empat green house dia membutuhkan.
“Budidaya anggrek sangat dipengaruhi dengan intensitas sinar matahari yang berbeda-beda yang dibutuhkan tanaman itu. Sehingga paling tidak ada 4 green house untuk seedling, anggrek remaja, anggrek dewasa, dan green house untuk pembungaan,” terang Erika.
Untuk harga anggrek di tempatnya, Erika menyebut untuk seedling harga Rp 17.000 sementara yang dewasa atau berbunga harga bervariasi. Erika menjual secara offline dan online, atau saat mengikuti event-event pameran.
“Untuk saat ini, yang mahal jenis dendrobium rajajowas yang memiliki warna gelap atau pekat. Karena anggrek jenis ini sulit dibudidayakan. Sehingga wajar bila mahal, bisa mencapai Rp 1,5 juta,” jelasnya.
Untuk usaha budidaya anggrek ini diakui Erika dia banyak dibantu oleh beberapa pihak. Selain dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang juga dari teman-teman pelaku usaha yang sama. Seperti dari pemilik Gosek Kebun Official, Cico Orchid, BLUMEI Orchid, Azrilla Orchid, Anggrekku, dan Bintang Alavio.
“Kami saling berbagi ilmu dan informasi, take and give istilahnya. Bahkan saling mendukung saat mengikuti pameran, pernah sampai Papua. Tanpa teman-teman itu, saya bukan siapa-siapa, dan sangat lambat dalam mengembangkan usaha ini,” aku pemilik Arundina Orchid ini. (Red)
Social Header